Film-Film tentang Krisis Finansial yang Wajib Ditonton

Di masa ketidakpastian ini, di mana ekonomi bergerak sangat volatile, bahkan banyak analis dan praktisi mulai memprediksi terjadinya resesi atau krisis, ini merupakan waktu yang tepat untuk "sedia payung" sebelum "hujan" terjadi. Dalam sejarah manusia, krisis/resesi telah terjadi berpuluh kali. Meskipun bentuknya berbeda, tapi penyebab dan efeknya memiliki kemiripan. Kita bisa mempelajari peristiwa terdahulu tentang penyebab, efek, hingga how to survive. Belajar dari pengalaman di masa lalu tentunya akan banyak membantu dalam mengambil keputusan, sehingga harapannya mampu survive dari badai ini. Salah satu media yang bisa digunakan untuk belajar adalah film. Berikut ini merupakan beberapa film yang menceritakan tentang krisis finansial yang wajib ditonton. Check this out!!

1. The Big Short (2015)
Film The Big Short
Film yang dibintangi oleh Christian Bale dan Ryan Gosling ini menceritakan tentang aksi fund manager (Michael Burry dan Mark Baum) ketika krisis finansial 2008 terjadi di Amerika Serikat. Film ini akan menjelaskan segala hal dari penyebab, efek, hingga bagaimana tokoh-tokoh utama bisa cuan dari krisis ini. Saat itu, ada produk derivative dari properti yang bisa dibilang sangat profitable namun tampak tidak memiliki risiko, padahal memiliki risiko yang tinggi dan berantai. Produk ini bernama Mortgage Backed Securities (MBS). Lalu, kemudian produk ini disatukan dengan produk lain, seperti: student loan, car loan, corporate bonds, dll menjadi sebuah produk baru bernama Collateralized Debt Obligation (CDO). Michael Burry saat itu menganalisis harga properti yang sudah sangat tinggi (bubble), mulai merasakan hawa akan terjadinya krisis yang disebabkan oleh industri properti dan derivative. Michael Burry kemudian "bertaruh" terhadap industri properti dengan membeli produk bernama Credit Default Swaps (CDS). Simpelnya, Burry akan mendapatkan keuntungan jika terjadi default (kebangkrutan) di CDO/MBS yang dipilih. Bagaimana cerita lengkapnya? Tonton saja ya.

2. Inside Job (2010)
Inside Job
Film ini merupakan film dokumenter yang menjelaskan dari awal mula sampai terjadinya krisis finansial 2008 di Amerika Serikat. Dalam film ini juga ada wawancara dengan beberapa tokoh penting dari pihak SEC, Wall Street, banker, analis ekonomi, bahkan hingga akademisi. Film ini dimulai dari terjadinya deregulasi pada tahun 1980-1990 an, pelonggaran regulasi, ketamakan orang-orang Wall Street dan banker, hingga keterlibatan akademisi dalam melanggengkan kebijakan salah yang akhirnya berakibat terjadinya krisis terparah di US semenjak The Great Depression. Jika kamu mencari film yang mengedukasi tentang krisis finansial 2008 dengan lengkap, inilah filmnya.

3. Too Big to Fail (2011)


Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama, yang menceritakan tentang bagaimana seorang Treasury Secretary USA (kalau di Indonesia mungkin sama dengan Menteri Keuangan) mengambil keputusan penting untuk bail-out atau tidak bank/institusi keuangan akibat dari subprime mortgage crisis 2008. Kala itu ketika krisis finansial 2008, banyak bank dan institusi mengalami kesulitan keuangan hingga di ambang kebangkrutan. Yang terkena dampak paling parah tentunya bank yang bergerak di sektor investasi (investment bank) seperti Goldman Sachs, Lehman Brothers, JP Morgan, Morgan Stanley, Merrill Lynch dan juga institusi keuangan seperti AIG (Asuransi). Hingga akhirnya Treasury Secretary mengambil keputusan penting yaitu tidak melakukan bail out pada salah satu investment bank terbesar yaitu Lehman Brothers, yang berakibat malah memperparah krisis yang sedang terjadi. Bagaimana cerita lengkapnya? Silakan tonton sendiri ya.

4. Margin Call (2011)

Kalau 3 film di atas bercerita tentang krisis dengan lebih general, maka untuk film keempat ini bercerita tentang kisah 24 jam yang terjadi di sebuah investment bank. Suatu waktu saat mendekati krisis, banyak karyawan yang sudah di-PHK, salah satunya yaitu kepala risk managemet. Head of Risk ini sebenarnya sedang menganalisis sesuatu tentang kondisi investasi perusahaannya. Akhirnya, dia menyerahkan pekerjaannya ke mantan anak buahnya. Anak buah inilah yang melanjutkan pekerjaan dan menemukan kesimpulan  bahwa perusahaan mereka di ambang kehancuran. Investment bank ini di ambang kehancuran karena memegang aset dengan risiko default tinggi yaitu CDO dan MBS. Bagaimana cerita lengkapnya? Tonton saja ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porositas dan Permeabilitas

Krisis Finansial 2008 (Penyebab dan Dampak)

Ghawar Oilfield, Lapangan Minyak Terbesar di Dunia