Jenis-Jenis SUN (Surat Utang Negara)

SUN (Surat Utang Negara) merupakan jenis obligasi yang dikeluarkan oleh negara. SUN sendiri merupakan salah satu produk investasi yang cukup digemari oleh masyarakat umum. Selain karena menjanjikan bunga yang lumayan (5-8%/tahun), juga resikonya sangat kecil karena dijamin oleh negara (resiko uang tidak kembali hanya ada ketika negara bangkrut). Secara singkat, SUN merupakan salah satu jenis surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk dibeli masyarakat, lalu masyarakat mendapatkan imbal hasil atau kupon.

Dalam bahasa yang lebih simpel begini, bayangkan saja: pemerintah butuh uang untuk membangun infrastruktur/pendidikan lalu pemerintah seakan berhutang pada masyarakat (melalui SUN), lalu pemerintah membayar kupon (bunga) ke masyarakat secara periodik hingga jatuh tempo dan pokok hutang saat jatuh tempo. Nah, tidak hanya melihat sisi bunga atau imbal hasil yang akan kita dapatkan, namun kita juga harus melihat bahwa ini merupakan salah satu kesempatan kita untuk berkontribusi pada negara. Untuk orang-orang yang sering protes kalau proyek-proyek dipegang asing, yok bantu Indonesia dengan membeli SUN. Siapa tahu dengan kita membeli obligasi ini, pembangunan negara tidak perlu bergantung pada bantuan asing dalam pembiayaan. Ada 2 jenis SUN yang bisa dibeli oleh masyarakat atau investor besar, antara lain:

1. Surat Perbendaharaan Negara (SPN), yaitu SUN berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Di beberapa negara SPN lebih dikenal dengan sebutan T-Bills atau Treasury Bills.

2. Obligasi Negara (ON), yaitu SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan baik dengan kupon atau tanpa kupon. Obligasi Negara dengan kupon memiliki jadwal pembayaran kupon yang periodik (satu, tiga bulan sekali atau enam bulan sekali). Sementara ON tanpa kupon tidak memiliki jadwal pembayaran kupon.

Di Indonesia ada 3 jenis obligasi negara yang dijual secara ritel, antara lain:
a) ORI (Obligasi Negara Ritel)
ORI obligasi ritel negara

ORI merupakan obligasi ritel tertua yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. ORI pertama kali dengan seri ORI001 dikeluarkan pada Juli 2006. Biasanya setiap tahun dikeluarkan 1-2 ORI. Saat ini, ORI sudah mencapai seri ORI014 yang telah dikeluarkan pada tahun 2017 lalu. Minimum pembelian berbeda-beda setiap tahun. Terakhir kali, minimum pembelian adalah 5 ORI014 atau setara 5 juta rupiah (1 ORI014 = 1 juta). Besaran bunga kupon berbeda-beda tergantung kondisi pada tahun terbit. Karakteristik dari ORI adalah adanya fixed interest rate dan adanya pasar sekunder untuk menjual kembali. Fixed interest rate artinya bunga tidak akan berubah bagaimanapun kondisinya selama tenor. Tenor (jatuh tempo) ORI yaitu 3 tahun.

b) SBR (Saving Bond Ritel)
savings bond ritel sbr
SBR adalah obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara lndonesia melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana domestik yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. SBR pertama kali dikeluarkan pada tahun 2014 dan saat tulisan ini dibuat, sedang dibuka pembelian untuk seri SBR004. Dibandingkan semua jenis obligasi negara, minimum pembelian SBR terbilang paling kecil yaitu hanya 1 juta rupiah. Besaran kupon berbeda-beda tergantung kondisi pada tahun terbit. Karakteristik dari SBR adalah adanya floating minimum rate dan adanya fasilitas early redemption. Berbeda dengan ORI, kedua fasilitas dari SBR berdampak lebih positif menurut saya. Dengan adanya fasilitas floating minimum rate, misalkan suku bunga naik maka bunga SBR juga akan dinaikkan. Sebaliknya, apabila suku bunga turun, maka bunga SBR akan berada pada minimum rate yang ditetapkan di awal. Dengan adanya fasilitas early redemptionmasyarakat bisa menjual 50% pada waktu yang ditentukan. Ini bisa menghindari resiko capital loss penjualan di pasar sekunder yang terjadi pada ORI. Tenor (jatuh tempo) SBR biasanya 2 tahun.

c) SR (Sukuk Ritel)
SR adalah obligasi negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara lndonesia melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana domestik yang berbasis syariah. Apabila anda mencari produk investasi yang benar-benar sesuai syariah, mungkin SR lah jawabannya. SR telah dijamin MUI. SR terbit setiap setahun sekali dan terakhir kali telah diterbitkan SR010 pada kuartal pertama 2018 lalu. Secara karakteristik hampir sama dengan ORI, dimana adanya imbal hasil (fixed rate) setiap tahun dan adanya pasar sekunder.

Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porositas dan Permeabilitas

Metode Numerik dalam C++: Metode Bagi Dua

Krisis Finansial 2008 (Penyebab dan Dampak)