Pengalaman Ganti Kartu ATM BNI yang Rusak (Upgrade jadi BNI Taplus dan GPN + Aktivasi Mobile Banking)

Hallo, Gan. Kali ini saya ingin sharing pengalaman saat mengganti kartu ATM saya yang rusak. Jadi suatu hari ATM saya tidak bisa digunakan. Saat mau ambil uang, transaksi saya selalu ditolak. Setelah liat-liat, ternyata baru sadar kalau pita hitam di atm BNI saya sudah agak rusak. Ya sudah karena begitu, ya mau tidak mau saya harus ke bank untuk mengurusnya. Karena saat itu hari Minggu, banyak bank yang tutup di Bandung, yang buka hanya satu-dua. Salah satu bank yang buka di hari Minggu adalah BNI KCP Dago. Sekitar jam 2 siang, saya sampai di bank dengan membawa kartu atm yang rusak, buku tabungan, dan kartu identitas (SIM). Kebetulan memang saya tidak membawa KTP, karena e-KTP saya masih di kota asal. Saya mengira kalau menggunakan SIM saja cukup. Ternyata setelah bertemu Customer Service (CS), diberikan penjelasan kalau harus memakai KTP. Saya yang sudah jauh-jauh kesana menerjang macet, tentunya tidak mau pulang dengan tangan hampa dong. Saya menjelaskan kalau e-KTP saya masih di kota asal dan surat keterangan KTP saya hilang. Tapi tetap menurut CS-nya, saya tidak bisa melakukan penggantian ATM. Dengan perasaan kesal, akhirnya saya pulang.

Sesampainya di kos, saya baca-baca lagi tentang persyaratan penggantian ATM di web BNI dan ternyata kartu identitas yang bisa dipakai untuk mengganti ATM, tidak hanya KTP. Sumbernya bisa dibaca disini (http://www.bni.co.id/id-id/personal/kartudebit/kartudebitbnibaru). Jadi apabila teman-teman menghadapi persoalan sama seperti saya yaitu ditolak oleh CS karena tidak bawa KTP, jangan berkecil hati. Selain KTP, kamu bisa pakai SIM/PASPOR. Mohon untuk CS BNI dimanapun berada dibaca ya aturannya. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan lagi seperti saya.

Syarat yang harus dibawa untuk mengganti kartu ATM BNI antara lain:
1. Identitas diri (KTP/SIM/Paspor) asli
2. Buku tabungan asli
3. Kartu ATM BNI lama (jika hilang, maka wajib membawa surat kehilangan kartu dari polisi)
Jika anda sudah membawa persyaratan di atas, maka ganti kartu atm bisa dilakukan di cabang manapun (bisa di cabang lain, bukan hanya cabang tempat anda membuka rekening).

Baca juga: Cara Daftar Rekening Saham di BNI Sekuritas Full Online

Keesokan harinya, saya menuju ke BNI KCP LIPI Bandung yang dekat dengan kos saya untuk melakukan penggantian ATM. Dengan dibekali ilmu yang didapat kemarin, saya pun siap untuk berhadapan dengan CS BNI. Saya membawa SIM, buku tabungan, dan kartu ATM yang rusak (serta PASPOR untuk jaga-jaga kalau SIM ditolak juga). Alhamdulillah, kali ini CS-nya lebih pandai. Tanpa berdebat, dia mau menerima permohonan penggantian ATM saya. Ya memang harusnya begitu sih hehehe. Lalu mbak CS menyuruh saya untuk mengisi formulir permintaan penggantian ATM. Kemudian, saya ditanyai ingin upgrade ke BNI Taplus atau tidak. Sebelumnya, saya hanya pengguna BNI Taplus Muda. Setelah memikirkan akhirnya saya putuskan untuk ganti ke BNI Taplus, karena kata CS setelah umur 25 tahun BNI Taplus Muda tidak bisa digunakan (update: di web resmi BNI, sepertinya batas usia pengguna BNI Taplus Muda sudah dinaikkan menjadi umur 35 tahun). Biaya ganti buku tabungan (upgrade) dari BNI Taplus Muda ke BNI Taplus adalah GRATIS. Keuntungan menggunakan BNI Taplus adalah bunga bank yang sedikit lebih besar dan limit transaksi yang lebih besar. Namun, biaya bulanan pengelolaan tabungan jadi naik menjadi Rp 11.000 dari yang awalnya hanya Rp 5.000. Selain itu, juga ada biaya bulanan pengelolaan kartu sebesar Rp 4.000 (untuk GPN Debitcard). Jadi, total biaya administrasi bulanan setelah upgrade ke BNI Taplus-GPN adalah Rp 15.000 (bandingkan dengan biaya administrasi BNI Taplus Muda yang hanya Rp 5.000).

Setelah upgrade ke BNI Taplus, barulah kartu ATM saya yang diurus. Biaya ganti kartu ATM normal adalah Rp 25.000. Lalu, saya yang sudah dengar isu tentang GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) mencoba bertanya pada CS. Setelah menerima sedikit penjelasan, akhirnya saya putuskan untuk mengganti kartu ATM saya menjadi kartu ATM GPN. Yang belum tahu tentang GPN, jadi GPN merupakan salah satu merchant yang memegang jasa untuk transfer. Yang sering digunakan adalah Mastercard dan VISA. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan AS, sedangkan GPN sendiri merupakan produk dalam negeri. Menurut CS, keuntungan menggunakan GPN adalah biaya transfer antar bank yang lebih murah menjadi Rp 4.000 (biasanya sekitar Rp 6.500). Kerugiannya adalah kartu GPN tidak bisa digunakan di luar negeri. Biaya penggantian kartu menjadi kartu ATM GPN adalah GRATIS (tidak jadi bayar 25.000 rupiah). Nggak sampai 15 menit, saya sudah punya buku tabungan dan kartu ATM baru.
Penampakan kartu ATM BNI Taplus baru (ada logo GPN)
Jenis-jenis kartu ATM BNI Taplus (debit card), antara lain:
1. Kartu Debit Silver
menggunakan payment gateway Visa dan Mastercard. Biaya pengelolaan kartu per bulan sebesar Rp 4.000,-
2. Kartu Debit Gold
menggunakan payment gateway Visa dan Mastercard. Biaya pengelolaan kartu per bulan sebesar Rp 7.500,-
3. Kartu Debit Platinum
menggunakan payment gateway Visa dan Mastercard. Biaya pengelolaan kartu per bulan sebesar Rp 10.00,-
4. Kartu Debit GPN
menggunakan payment gateway GPN (Gerbang Pembayaran Nasional). Biaya pengelolaan kartu per bulan sebesar Rp 4.000,-
Biaya Pengelolaan Kartu Debit BNI Taplus
Limit transaksi per hari untuk rekening BNI Taplus berdasarkan jenis kartu ATM sebagai berikut:
Tarik Tunai
-Silver: Rp 5.000.000,-
-Gold: Rp 10.000.000,-
-Platinum: Rp 10.000.000,-

Transfer antar BNI
-Silver: Rp 50.000.000,-
-Gold: Rp 100.000.000,-
-Platinum: Rp 100.000.000,-

Transfer antar bank
-Silver: Rp 10.000.000,-
-Gold: Rp 15.000.000,-
-Platinum: Rp 25.000.000,-

Selanjutnya, karena saya makin banyak aktivitas yang berkaitan dengan transfer uang (investasi emasreksadana, saham, top up e-wallet, dll), tentu saja saya tidak bisa sering-sering ke ATM. Maka saya putuskan untuk aktivasi mobile banking. Disana saya disuruh mengisi formulir, mendaftarkan e-mail, nomor hp, dan membuat user ID. Setelah mendapat user ID, saya bisa pulang dan melakukan aktivasinya sendiri. Cara aktivasinya pun tidak susah, masukkan user ID dan nomor kartu ATM lalu tunggu password OTP lalu buat MPIN dan password transaksi. Mobile banking kamu pun sudah aktif. (PERHATIAN!! Untuk aktivasi, kamu harus menjadikan nomor yang didaftarkan tadi sebagai SIM 1 apabila hp kamu dual sim. Selain itu, nomor inilah yang harus aktif sebagai koneksi internet kamu. Tenang, untuk pemakaian selanjutnya koneksi internet bisa pakai apa saja. Khusus aktivasi saja persyaratannya begitu.)

UPDATE: Cara Aktivasi Mobile Banking BNI Tanpa ke Kantor Cabang (Full Online)

Jadi seperti itulah yang bisa saya bagikan terkait dengan pengalaman ganti ATM yang rusak. Lumayan lah ya. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Niatnya cuma ganti atm yang rusak malah jadi upgrade ke BNI Taplus, ganti ke ATM GPN, dan aktivasi mobile banking BNI. Semoga bermanfaat yaaa!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porositas dan Permeabilitas

Krisis Finansial 2008 (Penyebab dan Dampak)

Ghawar Oilfield, Lapangan Minyak Terbesar di Dunia