7 Pertandingan Terbaik dan Memorable Chelsea FC
Chelsea adalah salah satu klub sepakbola dengan jumlah fans cukup banyak yang tersebar di berbagai belahan dunia. Menurut Totalsport, Chelsea merupakan klub terpopuler nomor 4 di dunia, setelah Manchester United, Real Madrid dan Barcelona. Adapun kepopuleran ini dilihat dari jumlah fans di media sosial dan penjualan jersey. Karena fansnya yang banyak ini, sudah pasti tiap pertandingan Chelsea selalu dinanti-nantikan oleh penggemarnya di seluruh penjuru bumi. Karena saya termasuk salah satu fans berat Chelsea, maka saya akan berusaha menyajikan 7 pertandingan terbaik dan paling memorable yang pernah saya tonton. Ini daftarnya....
1. Bayern Munich vs Chelsea 1-1 (3-4) --- Final UCL 2012---- 19 Mei 2012Pertandingan ini merupakan salah satu pertandingan favorit saya sepanjang masa. Bagaimana tidak? Di pertandingan inilah kali pertama tim biru London merengkuh Trofi Telinga Besar. Sebuah prestasi yang teramat membanggakan mengingat bahwa Chelsea merupakan tim pertama dan satu-satunya dari London hingga sekarang yang memiliki gelar Juara Liga Champions. Walaupun begitu, tapi jujur saja bahwa saya tidak menyangka bisa terjadi. Para fans Chelsea tentu masih ingat betapa rusaknya Chelsea di musim 2011/2012. Berbagai peristiwa penting terjadi di musim ini. Dipecatnya Andre Villas Boas lalu digantikan oleh pelatih tidak terkenal Roberto di Matteo. Terlemparnya Chelsea dari 5 besar setelah start yang mengagumkan di awal musim. Karena berbagai peristiwa inilah saya tidak menyangka bahwa Chelsea bisa masuk ke Final UCL 2012. Apalagi saat itu di semifinal diisi oleh 3 tim terbaik dunia lainnya yaitu Barcelona, Real Madrid dan Barcelona. Musim inilah yang menjadi awal di-cap-nya Chelsea sebagai tim Parkir Bus. Saat itu, Chelsea menggunakan strategi yang memang cukup ultra defensif.
Kembali ke laga Bayern Munchen vs Chelsea. Laga ini sendiri dihelat di kandang Bayern Munchen di Allianz Arena. Chelsea yang tidak difavoritkan juara, memasang strategi yang cukup tidak masuk akal. Jika dilihat di line-up ada muka kejutan yaitu masuknya bek sayap muda, Ryan Bertrand di starting eleven. Saya sendiri sih awalnya mengira bahwa ini strategi biasa, mungkin winger Chelsea sedang kurang fit untuk tampil. Namun saat pertandingan dimulai akhirnya saya baru menyadari bahwa taktik ini adalah salah satu taktik bertahan dari gempuran. Seperti yang diketahui bahwa daerah kanan Munchen dikuasai oleh winger lincah, Arjen Robben dan bek kanan Philip Lahm. Oleh karena itu, untuk menghentikan dominasi dari kedua pemain ini, dipasanglah Bertrand untuk melapis Ashley Cole. Ya jadi, taktik ini adalah taktik bertahan.
Karena analisis asal-asalan di awal ini, saya memprediksi bahwa pertandingan ini akan mengalir ke satu tim saja. Saya mengira bahwa Chelsea akan digempur habis-habisan. Terbukti memang itulah yang terjadi. Dilihat dari statistik jumlah shot yang sangat jauh yaitu 35-9 (Munchen-Chelsea) dan ball possession 56%-44%. Tapi harus diakui memang waktu itu adalah pertandingan yang cukup berat untuk Chelsea. Disebabkan oleh absennya 3 pilar penting yaitu Terry, Ivanovic dan Meirelles. Saya sendiri selalu ketar-ketir saat melihat Chelsea diserang. Tapi harus diakui bahwa malam itu, defender Chelsea dan Petr Cech bermain dengan sangat baik. Saya masih ingat betul ketika Mueller membobol gawang Chelsea di menit 83. Saya kira harapan Chelsea untuk juara sudah pupus. Saya rasa dengan permainan seperti itu, yang cenderung bertahan, tidak mungkin Chelsea bisa mengejar ketertinggalan. Sudah ketinggalah satu gol di menit akhir. Bermain dengan tekanan publik Munchen. Sudah tidak mungkin rasanya apabila Chelsea bisa merengkuh trofi UCL. Namun ternyata, prediksi saya salah total. Tidak butuh waktu lama untuk Chelsea membalas ketertinggalan. Hanya berselang 5 menit, King Drogba membuktikan bahwa peluang Chelsea untuk juara belum pupus, lewat sundulan indahnya. Karena, hasil imbang 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan. Maka, dilanjutkanlah ke babak extra time. Di babak ini, jalannya pertandingan tidak terlalu berbeda dari babak normal. Tapi, ada peristiwa seru yaitu diberinya Bayern penalti. Robben yang ditunjuk sebgai algojo tidak mampu menaklukan Big Pete. Sehingga, hasil imbang 1-1 pun bertahan hingga 2 x 15 menit berakhir.
Karena berimbang, maka dilanjutkanlah ke babak adu penalti. Tendangan dilakukan oleh Munchen terlebih dahulu kemudian Chelsea. Saya masih ingat bagaimana Juan Mata gagal mengeksekusi tendangan pertama. Waktu itu saya sih langsung berpikiran, "wah Juan Mata aja gagal, bagaimana eksekutor lain kayak Ashley Cole sama David Luiz ya". Penendangpun terus bergantian hingga giliran ketiga. Bayern Munchen selalu sukses, tetapi Chelsea gagal satu kali. Hingga giliran eksekutor keempat, Olic ternyata gagal. Wah kedudukan seimbang nih 3-3. Lalu penendang terakhir dari kedua kubu. Schweinsteiger dan Drogba. Schweinsteiger menendang dan ternyata membentur tiang. Drogba yang menjadi penentu akhirnya benar-benar menjadi mimpi buruk bagi publik Munchen. Lewat gol penyama kedudukan dan gol penaltinya ini, memastikan Chelsea juara Liga Champions untuk pertama kalinya. Wowowowoowowowowo.
Walaupun strategi Chelsea agak kontroversial tapi menurut saya sah-sah saja asalkan tidak mencedarai sportivitas seperti bermain dengan kasar.
Pertandingan ini merupakan pertandingan paling mendebarkan yang pernah saya tonton. Pertandingan yang menjadi penentu lolosnya Chelsea ke babak final UCL 2012. Pertandingan yang dinilai banyak pihak sangat penting karena seakan membakar semangat Chelsea untuk merengkuh liga Champions.
Pertandingan yang diselenggarakan di Camp Nou ini sarat akan peristiwa-peristiwa kontroversial. Dimulai dari tertinggalnya Chelsea 2 gol. Lalu satu gol balasan cantik dari Ramires. Kemudian, dikartu merahnya John Terry karena menendang Alexis Sanchez. Dilanjutkan dengan diberikannya penalti kepada Barcelona karena pelanggaran Drogba yang kemudian gagal dieksekusi oleh Messi. Hingga kemudian di menit-menit akhir, Torres mampu menyamakan kedudukan dan menutup mimpi Barcelona untuk berlaga di final UCL 2012. Oh god, this match was just so awesome......
Pertandingan ini telah membuka mata dunia bahwa strategi tika-taka bisa dikalahkan. Kelemahan dari strategi tiki-taka begitu nampak jelas di pertandingan ini.
3. Chelsea vs Barcelona 1-1 ---- Semifinal UCL 2009Pertandingan ini bisa dibilang sebagai pertandingan yang cukup menyakitkan untuk seluruh pendukung Chelsea dimanapun berada. Di pertandingan inilah segala bentuk kedzaliman terjadi. Wkwk.. Pertandingan ini disebut sebagai salah satu laga paling unfair yang pernah terjadi. Laga ini juga yang akhirnya menobatkan Tom Henning Ovrebo sebagai salah satu wasit paling buruk di dunia. Mimpi Chelsea untuk merengkuh gelar UCL pertama harus kandas di semifinal karena kesalahan pengadil lapangan.
Bermain di hadapan sendiri, Chelsea hanya membutuhkan kemenangan 1-0 atas Barcelona setelah pada leg 1 mampu menahan imbang Barcelona tanpa gol di Camp Nou. Bermain dengan kekuatan penuh, Chelsea langsung menggebrak dan akhirnya unggul lewat gol indah dari Michael Essien. Chelsea yang tidak mengendurkan serangan terus memborbardir pertahanan Barcelona. Barcelona yang mengandalkan tiki-taka tidak terlalu efektif dalam menyerang. Sebaliknya Chelsea yang mengandalkan kick & rush ala EPL mampu menghadirkan ancaman-ancaman nyata bagi Barcelona. Namun ternyata kedudukan 1-0 ini bertahan hingga hampir bubaran. Sebelum akhirnya Iniesta mempu membobol gawang Petr Cech dan memastikan laga berakhir dengan skor 1-1. Barcelona pun lolos ke Final UCL 2009 karena agresivitas gol tandang.
Yang cukup memorable tentunya bukan hanya karena tidak lolosnya Chelsea ke final, tetapi juga karena kontroversi yang terjadi. Menurut sebuah surat kabar, setidaknya Chelsea harus mendapatkan penalti 5 kali. Tiga kali penalti karena pelanggaran dan 2 penalti karena handsball. Namun, Chelsea sama sekali tidak diberikan penalti. Sakit coy kalo dingat-ingat...
Pertandingan ini merupakan final UCL pertama untuk Chelsea sepanjang sejarah klub. Setelah di liga saling bersaing ketat untuk memperoleh gelar EPL, Chelsea dan MU dipertemukan lagi di kontes tertinggi klub-klub eropa, UCL. Setelah melakukan pergantian pelatih dari Mourinho ke tangan Avram Grant, Chelsea terus bermain cukup menghibur hingga akhirnya bisa sampai ke final UCL. Setelah mendapatkan gelar double runner-up di EPL dan FA cup, tentunya Chelsea tidak ingin mengakhiri musim dengan gelar Triple runner-up.
Melawan MU, sebenarnya Chelsea diuntungkan dengan mulai hafal dengan pola permainan MU. Chelsea yang menggebrak di laga ini, harus tertinggal dulu lewat sundulan manis CR7. Kedua tim terus saling menyerang namun saat injury time babak pertama Chelsea mampu menyamakan kedudukan lewat Lampard. Setelah melakukan serangan-serangan dan berulangkali membentur tiang dan mistar, Chelsea belum mampu menambah gol. Begitu pula dengan MU yang serangannya begitu tajam, juga belum mampu menciptakan keunggulan. Hingga babak normal berakhir, skor 1-1 terus bertahan. Dilanjutkanlah pertandingan ke babak extra time. Di penghujung pertandingan, sebuah peristiwa terjadi yaitu dikartu merahnya Drogba. Perkelahian yang tidak perlu sebenarnya. Skor 1-1 ini terus bertahan hingga bubaran.
Babak adu penalti pun digelar. CR7 sebagai algojo pertama tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hingga giliran keempat, Chelsea masih sempurna sementara MU gagal satu kali. Giliran kelima, penentuan juara dilakukan oleh Terry. Jika goal, Chelsea juara. Jika tidak, maka skor seimbang dan MU masih bisa juara. Ternyata, Terry gagal pemirsa. Dia terpeleset sehingga menyebabkan bola yang ditendangnya membentur tiang. Adu penalti pun dilanjutkan. Anderson dan Giggs mampu melaksanakan tugasnya. Sementara Kalou berhasil, namun Anelka gagal. Karena hasil ini maka Trofi Big Ears jatuh ke tangan Setan Merah.
5. Chelsea vs Napoli 4-1 ----- 16 Besar UCL 2012
Pertandingan ini menjadi salah satu titik balik Chelsea di musim 2011/2012. Setelah mengalami penurunan performa di tangan Villas-Boas hingga keluar dari zona liga Champions di EPL, Chelsea juga dibayangi kegagalan di Liga Champions 2012. Menyusul kekalahan dari Napoli 3-1 di babak 16 besar leg 1, Villas-Boas dipecat dari kursi pelatih dan diganti Di-Matteo. Dengan hasil ini, Chelsea harus menang dengan selisih 3 gol atau menang dengan skor 2-0 di leg kedua.
Pertandingan akhirnya dihelat dan kedua tim saling jual beli serangan. Chelsea unggul cepat dengan gol dari Drogba dan Terry. Sayang, gol dari Inler sedikit merubah permainan. Sehingga, Chelsea harus menang dengan selisih 3 gol. Chelsea pun terus menekan hingga akhirnya mencetak gol lewat penalti dari Lampard dan tendangan dari Ivanovic. Chelsea pun memenangkan laga dengan skor 4-1. Oh, what a match!!
6. Chelsea vs Manchester United 3-0 ---- EPL 2005/2006
Ini adalah pertandingan pertama Chelsea yang saya tonton. Saya ingat banget nonton pertandingan ini pas kelas 3 SD. Gara-gara match ini juga mungkin saya suka dengan Chelsea wkwk. Saat itu, Chelsea sedang luar biasa - luar biasanya. Setelah musim sebelumnya menjadi juara dengan raihan poin tertinggi dalam sejarah EPL, Chelsea juga tidak mengalami kesulitan berarti di musim 2005/2006. Game penentuan juara terjadi saat Chelsea harus menghadapi rival berat, MU. Jika Chelsea menang maka Chelsea juara. Jika kalah, maka akan menunda pesta juara Chelsea.
Dengan semangat menggebu-gebu Chelsea memulai pertandingan dengan serangan-serangan mematikan. Chelsea unggul lewat sundulan dari Gallas di babak pertama. Lalu digandakan oleh aksi gemilang Joe Cole di babak kedua. Carvalho yang melakukan overlapping ke depan akhirnya menutup pesta gol Chelsea atas MU. Chelsea menang dengan skor meyakinkan 3-0. So, Chelsea won the Premiere League title for the second consecutive season...
Pertandingan ini menjadi menarik karena Chelsea kalah dengan skor 3-1 di leg pertama. Jadi jika ingin lolos ke semifinal, Chelsea harus menang dengan skor 2-0 atau dengan selisih 3 gol. Chelsea yang musim itu kembali ditukangi oleh Mourinho, mencoba mencari peruntungan di kancah eropa. Pertandingan dimulai dan Chelsea langsung mencoba menekan pertahanan PSG. Setelah berbagai percobaan, akhirnya Chelsea unggul lewat gol Schuerrle. Chelsea pun memimpin 1-0. Jual beli serangan terus dilakukan oleh kedua tim. Chelsea yang nothing to lose mencoba memainkan 3 strikernya sekaligus, Demba Ba, Torres dan Eto'o. Tapi, upaya ini belum terlalu jitu. Hingga menit 85 kedudukan masih 1-0. Saya yang melihat betapa sulitnya Chelsea menembus pertahanan PSG, pesimistis bahwa Chelsea bisa menambah gol lagi. Tapi ternyata Demba Ba membuat gol cantik yang akhirnya membuat Chelsea memenangkan laga dengan skor 2-0. Chelsea pun lolos ke babak semifinal. Wow.....
Itu adalah beberapa match yang menurut saya terbaik. Namun, sebenarnya ada beberapa match yang cukup bagus seperti Chelsea vs Liverpool 4-4 , Chelsea vs Barcelona 4-2 , Chelsea vs Tottenham 5-1 dll. Tapi itu hanyalah masalah selera. Yang paling penting, KTBFFH!!!!
Komentar
Posting Komentar