Ompongnya Taring Singa Biru London di Musim 2015/2016

Skuat Chelsea musim 2015/2016

Chelsea adalah salah satu klub terbaik di daratan Inggris. Selama lebih dari satu dekade ke belakang, Chelsea bersama tim the big four lain (Liverpool, Arsenal, dan Manchester United) dan ditambah kekuatan baru Manchester City, selalu bersaing memperebutkan gelar mahkota Liga Inggris. Musim 2014-2015 kemarin adalah kali ke-5 Chelsea mendapatkan gelar kampiun Liga Inggris (kali keempat untuk era Premier League) atau kali keempat dalam 11 musim terakhir. Penampilan yang begitu perkasa dari awal musim hingga akhirnya juara dengan raihan 87 poin (selisih 8 poin dari peringkat kedua). Bukti keperkasaan Chelsea adalah pecahnya rekor untuk penguasa klasemen Liga Inggris terlama. Chelsea selalu menjadi pemuncak klasemen sejak pekan pertama hingga pekan terakhir atau sekitar 274 hari. WOW!!


Namun, cerita manis Chelsea di Liga Inggris ternyata tidak berlangsung lama. Semusim setelah musim yang luar biasa, tepatnya musim 2015/2016, nasib Chelsea ibarat berubah 180 derajat. Chelsea yang pada awal musim, digadang sebagai calon juara EPL 2015/2016 harus menanggung rasa malu karena tidak mampu memenuhi ekspektasi publik. Ya, Chelsea sedang jatuh. Bila dilihat di klasemen sementara, sekarang Chelsea berada di peringkat 9 (pekan 37). Hal ini tentu saja mengagetkan semua pihak, khususnya untuk fans Chelsea, termasuk saya. Chelsea yang selalu berada di peringkat atas Liga Inggris dan menikmati Liga Champions tiap musimnya selama sekitar 13 tahun berturut-turut, untuk sekarang harus gigit jari. No Throphy for This Season. No European Competition for the Next Season. Walaupun sulit dipercaya, tapi inilah yang sedang terjadi di Chelsea.

Nasib yang justru berbanding terbalik sedang dinikmati Leicester City. Setelah musim 2014/2015 dengan susah payah lolos dari degradasi, kini 2015/2016 Leicester City mampu merengkuh gelar juara Liga Primer Inggris. Bisa dibilang mungkin Chelsea musim ini sedang tidak bertaji dan ompong taringnya. Saya ingin mencoba menganalisis alasan-alasan yang menyebabkan ompongnya taring Singa Biru London musim 2015/2016. Check this out....


1. Underperforming-nya seluruh pemain Chelsea
6 dari pemain Chelsea masuk TOTY 2014/2015
Prinsip saya: apabila pergantian pelatih tidak membuahkan hasil, berarti permasalahan bukan terletak pada pelatihnya tetapi pada pemainnya. Bila dilihat juga, sebenarnya tidak ada perubahan besar-besaran di skuat Chelsea dari musim lalu. Berarti, permasalahannya memang pada pemainnya.

Musim 2014/2015 merupakan musimnya pemain Chelsea. Enam dari 11 pemain pilihan PFA (PFA Team of Year 2014/2015) berasal dari Chelsea. Ada John Terry, Garry Cahill, Ivanovic, Hazard, Matic dan Diego Costa yang menghuni PFA Team of The Year. Hazard pun didaulat sebagai PFA player of the year 2014/2015. Namun, musim ini? Nasib mereka seperti sedang di titik kritis. Hazard yang diperkirakan akan menjadi pemain terbaik lagi, malahan belum mencetak gol di Liga Premier musim ini. Dribbling mematikan yang sering diperagakannya, musim ini sudah tidak terlihat lagi. Entah apa masalah yang sedang menimpa Hazard, hingga penampilannya sebegitu merosotnya. Cedera? Sebagai fans, kami hanya tahu ternyata Hazard memiliki cedera di pertengahan musim. Bahkan, banyak yang tidak percaya kalau Hazard sedang cedera, contohnya Mourinho. Mourinho bahkan menyiratkan kalau Hazard pura-pura cedera saat Chelsea lawan Leicester, Desember 2015 lalu. Tapi, feeling saya sih Hazard memang sedang cedera akibat akumulasi tackling yang selalu didapatnya di tiap pertandingan EPL. Selain itu, Juni nanti ada Euro. Mungkin Hazard tidak mau main terlalu ngotot karena takut mendapatkan tackle keras yang bisa menyebabkan dia tidak bisa memperkuat Belgia.

Selanjutnya John Terry, Gary Cahill dan Ivanovic? Jangan tanya seberapa mengecewakannya penampilan mereka musim ini. Dari ketiga defender itu mungkin hanya Terry yang bisa dibilang tidak terlalu buruk. Gary Cahill bahkan menjadi pilihan kedua setelah bek muda asal Perancis, Kurt Zouma, untuk menemani Terry di posisi Central Defender. Ivanovic? Sebagai fans Chelsea, pasti masih banyak yang ingat bagaimana seringnya posisi Ivanovic dibombardir lawan dan dijadikan titik lemah karena seringnya dia meninggalkan pos pertahanan. Crossing yang akurat dari Ivanovic juga hilang musim ini. Kemampuan "tiba-tiba berada di depan" yang sering mengagetkan lawan, sama sekali tak tampak di musim kali ini.

Matic mungkin pemain yang paling underrated musim 2014/2015 lalu. Namun jangan salah, perannya begitu sentral menjaga keseimbangan pertahanan dan penyerangan. Tacklingnya yang begitu akurat. Gerakan merebut bola yang sungguh elegan selalu dipertunjukan Matic musim lalu. Namun sekarang? Saat Matic bermain, pertahanan Chelsea selalu mudah diserang. Dribbling yang mulai sering diperagakan di musim ini, malah tampak awful(mengerikan) di mata saya. Ya mungkin niatnya bagus untuk membantu penyerangan,  tapi malah terlihat terlalu lama membawa bola dan sering menghilangkan momen. Di bawah kuasa pelatih interim Guus Hidink, bahkan Matic tidak mendapatkan kesempatan bermain. Dia menjadi pilihan kedua setelah John Obi Mikel.

Diego Costa juga sedang menghadapi musim yang berat di Chelsea. Setelah sukses membantu Chelsea meraih kampiun liga Inggris di musim pertamanya berseragam biru London, kini Costa harus berjuang lebih keras. Sebenarnya penampilan Costa tidak terlalu mengecewakan sih, bahkan menurut saya Costa adalah pemain paling bersemangat diantara pemain Chelsea lain. Namun bila harus dibandingkan dengan penampilannya musim lalu, Costa tampak kurang bersinar. Torehan golnya di EPL menurun hampir 50%. Musim lalu, dia berhasil menorehkan 20 gol namun musim ini hanya 11 gol. Bahkan 3 gol baru diciptakan oleh Costa hingga Mourinho dipecat.

Pemain pengatur permainan seperti: Fabregas dan Oscar bisa dibilang cukup menurun. Fabregas sudah mulai jarang memberikan suplai-suplai matang ke depan. Namun untuk Fabregas, saya rasa penampilannya musim ini tidak bisa dibilang buruk. Fabregas menjadi pemain yang paling sering memberikan passing dan kadangkala masih menjadi vital dalam mengatur permainannya, tapi mungkin frekuensi dan kreativitasnya tidak seperti musim lalu. Yang menurut saya mengecewakan justru adalah Oscar. Oscar masih menghadapai permasalahan klasik setiap pemain yaitu kekonsistenan. Kadangkala Oscar bermain sangat bagus namun tidak jarang juga Oscar bermain sangat buruk. Posisinya sebagai CAMF sering digusur oleh Willian (Pedro menggantikan posisi Willian di RMF).

Pada musim 2014/2015 lalu, Chelsea bermain sebagai tim. Tidak ada pemain yang menonjol secara keseluruhan. Seluruh pemain berupaya melakukan yang terbaik secara tim. Namun musim ini, kekompakan dan kesolidan Chelsea seperti ditelan bumi. Hilang.

Jika dilihat per pemain, hanya beberapa pemain yang menurut saya bisa dibanggakan, diberikan kredit dan acungan jempol. Pemain itu antara lain Zouma, Willian, dan Traore. Zouma cukup berkembang musim ini. Tacklingnya sungguh akurat dan duel-duel udara tidak pernah kalah. Sayang dia harus terkena cedera panjang. Traore juga cukup berkembang musim ini. Hanya dimainkan beberapa kali, namun sudah mampu mengemas 5 gol di semua kompetisi. Pemain Chelsea yang bisa dibilang terbaik musim ini adalah Willian. Tidak bisa disanggah lagi. Sebenarnya permainannya tidak terlalu luar biasa. Hanya karena permainannya lebih bagus dan lebih konsistenlah yang menjadikannya sebagai calon pemain terbaik Chelsea musim 2015/2016. Entah apa sebenarnya yang sedang menimpa para pemain Chelsea, entah penurunan motivasi, penurunan kepercayaan diri atau penurunan semangat berjuang untuk klub Chelsea. Kalau memang alasannya semangat berjuang untuk Chelsea, lebih baik pelatih mulai mengistirahatkan pemain-pemain itu. Mainkanlah pemain muda Chelsea yang sudah membela klub sejak umur di bawah 10 tahun. Apabila saya dimintai nasehat, jujur, saya lebih ikhlas melihat pemain-pemain muda ini yang dimainkan daripada kumpulan pemain profesional tanpa kebanggaan dan semangat berjuang untuk Chelsea yang bermain.



2. Kebijakan transfer yang buruk
Djilobodji
Miazga
Michael Hector
Pedro

Tidak bisa dipungkiri bahwa Chelsea memiliki permasalahan dalam hal transfer pada beberapa musim terkahir. Kebijakan transfer yang dilakukan manajemen tidak pernah tepat guna, terutama musim ini. Masih menjadi pertanyaan mengapa Chelsea mendatangkan pemain seperti Pedro, Kenedy, Baba Rahman, Papy Djilobodji, Falcao, Michael Hector, Matt Miazga dan terakhir Alexandre Pato. Padahal menurut saya, transfer "kecil-kecilan" sudah tidak diperlukan Chelsea. Mengapa Pedro harus dibeli? Padahal sudah ada Victor Moses, M. Salah, dan Juan Cuadrado di posisi yang sama. Ketiga pemain yang barusan saya sebut bahkan malah dipinjamkan semua. Belum lagi ada pemain seperti Marko Marin, Lucas Piazon yang jasanya belum pernah dimanfaatkan lagi. Untuk barisan pemain bertahan, masih belum jelas mengapa saga transfer John Stones gagal. Lalu, mengapa Chelsea malah mendatangkan bek-bek yang tidak pernah terdengar namanya, seperti Miazga, Hector, Djilobodji, Baba Rahman? Padahal mungkin di Chelsea, sudah ada Christensen yang cukup bagus bermain sebagai central defender di tim junior, malahan dipinjamkan. Selain Christensen, ada Tomas Kalas. Sejak berakhirnya musim 2013/2014, Tomas Kalas tidak pernah dipanggil "pulang" lagi dan malah dipinjamkan. Ada juga Ryan Bertrand sebagai bek kiri, malah dijual di pertengahan musim 2014//2015 lalu. Dijualnya pun hanya dengan fee 10 juta poundsterling. Selain Bertrand, sebenarnya ada Filipe Luis yang cukup bagus bermain sebagai bek kiri musim lalu. Tapi, di awal musim ini malah dijual kembali ke Atletico Madrid. Lalu, Chelsea harus mendatangkan Baba Rahman dengan fee 22 juta euro. Cukup mahal untuk pemain yang belum teruji di EPL. Selain Bertrand dan Filipe Luis, ada lagi pemain muda Nathan Ake yang  juga malah dipinjamkan ke Watford. Terbukti dia menjadi sosok tak tergantikan di Watford.

Yang paling aneh tentu saja di barisan penyerang. Falcao yang dirasa sudah habis sinarnya, malah didatangkan Chelsea (walaupun hanya status pinjaman). Padahal Chelsea tahu bahwa Falcao sudah tidak seperti dulu lagi. Buktinya adalah penampilannya musim lalu bersama MU. Teranyar tentu saja didatangkannya Pato dari Corinthians. Saya masih belum mengerti mengapa Chelsea mendatangkan seorang pemain yang punya fisik tidak terlalu bagus untuk standar PL dan sering terkena cedera. Padahal ada beberapa pemain Chelsea yang sebenarnya bisa dimanfaatkan seperti Patrick Bamford dan Dominic Solanke. Kedua pemain itu malah dipinjamkan. Untuk Bamford sendiri, saya cukup menyayangkan keputusan manajemen untuk meminjamkannya ke klub lain padahal seperti diketahui bahwa dia adalah pemain terbaik Championship musim 2014/2015 lalu. Keputusan lain seperti menjual Ramires, Cech dan Filipe Luis patut dipertanyakan alasannya....



3. Tidak adanya sosok pemimpin
Trio Chelsea musim 2014/2015

Musim lalu, Chelsea masih diperkuat penjaga gawang Petr Cech. Selain itu, musim lalu adalah kembalinya striker gaek Didier Drogba. Jadi, selain John Terry, Chelsea masih memiliki role model dalam diri Drogba dan Cech musim lalu. Mereka bertiga lah yang istilahnya sering memberikan nasehat dan memotivasi pemain lainnya di musim lalu. Hal itu pernah dikatakan Hazard tentang bagaimana pengaruh Drogba pada karirnya musim lalu.

Namun musim ini, tidak ada sosok yang mampu mengomando selain Terry. Menurut saya walaupun citra Terry sebagai kapten sangat kuat, tetapi tetap saja tidak cukup untuk mengomandoi Chelsea sendirian. Apalagi apabila Terry cedera, Ivanovic sebagai vice captain tidak mampu memberikan arahan pada timnya. Tidak seperti Terry, Ivanovic bukan tipe pemain yang suka teriak-teriak mengarahkan pemain lainnya. Mengapa sosok pemimpin ini begitu penting? Karena tanpa adanya sosok pemimpin ini, mental pemain akan mudah down dan suasana ruang ganti menjadi cepat panas. Seperti diketahui, Drogba seringkali berkelakuan kocak yang membuat semua pemain merasa bahagia.

Musim depan, kemungkinan besar Kapten John Terry tidak akan ada di Stmaford Bridge. Lalu siapa yang akan memimpin Chelsea selanjutnya?



4. Pertahanan Chelsea yang keropos
Penampilan pemain belakang yang mengecewakan

Di awal musim, Mourinho mengindikasikan untuk memboyong pemain bertahan. Mourinho sudah tahu bahwa ada permasalahan di sisi belakang. John Stones pun menjadi incarannya. Tapi sayang, manajemen tidak mampu mendatangkannya ke Stamford Bridge. Akibatnya, didatangkanlah pemain tak terkenal seperti Michael Hector dan Djilobodji. Hector langusng dipinjamkan dan Djibolodji hanya bermain 1 menit lalu dipinjamkan ke tim Bundesliga Werder Bremen.

Tery, Cahill, dan Ivanovic melambat dan mulai rentan cedera. Hanya Zouma sebagai Central Defender yang memiliki kecepatan. Sekarang, Zouma cedera. Pemain yang baru didatangkan musim dingin lalu, Miazga, belum bisa beradaptasi dengan baik. Penjaga gawang utama Chelsea, Courtois juga sering melakukan blunder-blunder tidak penting di musim ini. Akibat dari pertahanan yang buruk ini, angka kebobolan Chelsea sungguh besar. Dari 33 pertandingan sementara ini, Chelsea sudah kebobolan 45 gol.


5. Tidak adanya iklim yang kompetitif
Cuadrado yang moncer bersama Juventus

Karena kebijakan transfer yang buruk, menyebabkan iklim di tim Chelsea yang kurang kompetitif. Dibandingkan musim lalu, kedalaman skuat Chelsea tidak ada apa-apanya. Misalnya untuk winger, musim kemarin masih ada pemain sekelas Cuadrado, Salah tapi sekarang hanya pemain muda seperti Kenedy dan Traore. Iklim yang kompetitif ini sangat penting agar pemain tidak merasa jumawa dan selalu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.



Itulah 5 alasan yang menurut saya menyebabkan Chelsea ompong taringnya di musim ini. Perbaikan harus dilakukan di tubuh manajemen Chelsea agar tidak melakukan lagi kesalahan-kesalahan mendasar seperti: transfer tidak penting. Perombakan besar-besaran juga harus dilakukan di skuat Chelsea. Jual saja pemain yang tidak ingin berjuang untuk Chelsea. Semoga musim depan Chelsea kembali bertaji dan bersinar di bawah pelatih baru, Antonio Conte. KTBFFFH!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Porositas dan Permeabilitas

Metode Numerik dalam C++: Metode Bagi Dua

Krisis Finansial 2008 (Penyebab dan Dampak)